Ternyata menggeluti budidaya lele itu sangat menyenangkan. Kali ini saya akan mencoba sharing pengalaman saya belajar budidaya ikan Lele di kolam terpal. Kenapa dipilih kolam terpal karena selain murah, penggunaan terpal untuk kolam tidak merusak tanah. Jadi suatu saat ketika sudah tidak digunakan, terpal tinggal diambil dan tanah lokasi kolam tersebut bisa digunakan kembali. Lain halnya jika menggunakan kolam tembok. Kita harus bersusah payah membuang sisa pembuatan tembok agar dapat menggunakan tanah tersebut untuk keperluan lain. Selain itu, penggunaan terpal bisa menghemat biaya. Terpal kualitas bagus ukuran 5 x 6 meter bisa anda dapatkan dengan harga sekitar 250 ribu rupiah. Harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan jika kolam dibuat dari tembok.
Ada banyak teknik atau sistem pemeliharaan ikan Lele. Antara lain sebagai berikut:
- Sistem konvensional
- Sistem bioflok
- Sistem boster
Selain sistem diatas masih banyak lagi karena biasanya orang yang bisa memodifikasi atau mengembangkan sistem budidaya Lele akan cenderung memberi nama dengan sistem baru.
Budidaya Lele dengan Nitrobacter
Apakah Nitrobacter itu? Anda bisa mendapatkan penjelasan yang lebih detail mengenai Nitrobacter disini. Menurut pengalaman saya, penggunaan Nitrobacter untuk kolam Lele sangat membantu menekan bau yang biasa timbul pada kolam. Apalagi, kepadatan ikan yang saya terapkan lebih dari 500 ekor per meter kubik. Sehingga, jika tidak ditambahkan probiotik pengurai, maka kolam akan cenderung bau dan ikan tidak sehat karena penumpukan Amonia di kolam.
Berikut ini adalah video kolam saya yang menggunakan probiotik Nitrobacter. Kepadatan 5000 ekor dan umur sekitar 35 hari. Ukuran bibit 3-4 cm. Selamat menonton :)
Note: Jika anda berminat, kami juga menjual probiotik Nitrobacter yang terbuat dari bahan-bahan herbal (empon-empon). Terbukti efektif menghilangkan bau kolam Lele. Silahkan hubungi kami di fitriaryani2011@gmail.com